Di tengah dunia pendidikan yang makin sibuk mengejar nilai, skor, dan standar internasional, buku ini hadir sebagai suara yang jernih dan penuh empati. Lewat narasi reflektif yang mengalir dan tajam, Anggoro Danur Jayanta mengajak kita kembali pada inti: bahwa pendidikan sejatinya adalah proses memanusiakan manusia.
Melalui dua belas bab yang membentang dari kritik sistemik hingga harapan kultural, buku ini merangkum kegelisahan banyak orang tua, guru, dan warga bangsa. Ia menantang arah kebijakan yang sering lupa pada nilai, menyuarakan kembali semangat Ki Hajar Dewantara, dan menegaskan pentingnya pendidikan berbasis karakter, budaya, dan kemerdekaan berpikir.
Ini bukan buku teori. Ini adalah panggilan untuk melihat ulang, berpikir ulang, dan bertindak ulang. Karena masa depan Indonesia tidak hanya ditentukan oleh siapa yang lulus dengan nilai tinggi—tapi oleh siapa yang tumbuh menjadi manusia utuh.